KESENIAN KHAS PANGANDARAN

Ronggeng Gunung adalah jenis kesenian Daerah Khas dari Kabupaten Pangandaran yang masih tetap eksis dan berkembang.

HOTEL TER-HITS DI PANGANDARAN

Menara Laut Seaside Hotel adalah hotel yang memiliki lokasi strategis di pantai Pangandaran.

WISATA IKONIK DI PANGANDARAN

Berlibur ke Pangandaran bisa menjadi keputusan yang tepat, khususnya untuk Anda yang mencintai objek wisata alam. Daftar wisata hits di Pangandaran berikut juga dapat menjadi spot healing terbaik untuk menyegarkan pikiran.

Sejarah Pangandaran

Pada awalnya Desa Pananjung Pangandaran ini dibuka dan ditempati oleh para nelayan dari suku sunda.

KULINER KHAS PANGANDARAN

Jika Anda sedang berkunjung ke Pangandaran, kawasan ini memiliki berbagai macam kuliner yang terkenal, terutama makanan-makanan yang menggunakan bahan dasar seafood (laut).

SITUS PENINGGALAN BERSEJARAH DI PANGANDARAN

Situs Batu Kalde merupakan sebuah struktur bangunan Hindu yang terletak di daerah Pananjung, Pangandaran. Pada tempat tersebut, ditemukan balok-balok batu, baik yang masih terkubur di dalam tanah ataupun yang berserakan di permukaan tanah.

ADAT TRADISI KHAS PANGANDARAN

Hajat Laut yaitu pesta Laut (syukuran Nelayan) yang merupakan acara yang biasanya digelar oleh masyarakat pesisir.

Senin, 06 Maret 2023

SITUS PENINGGALAN BERSEJARAH DI PANGANDARAN

 1. Terowongan Wilhelmina

Terowongan ini merupakan terowongan terpanjang di Indonesia, terowongan yang di bangun sejak zaman belanda ini terletak di Kecamatan Kalipucang. Namun akibat dihentikannya jalur Banjar Cijulang kini kondisinyapun sangat memperihatinkan, rel didalamnya sudah hilang entah kemana. Terowongannya pun dipenuhi rumput dan semak belukar dan terkesan angker.


Terowongan itu dibangun pada tahun 1914 dan diresmikan pada tanggal 1 juni 1924. Nama Wilhelmina sendiri, diambil dari nama seorang ratu dari Kerajaan Belanda yang memiliki nama lengkap Wilhelmina Helena Pauline Maria. Terowongan dan sekaligus jalur Banjar - Cijulang ditutup total pada 1 Januari 1982. Berkali-kali reaktivasi digaungkan untuk jalur ini, tetapi tidak pernah terealisasikan. Namun pada tahun 2018, pihak PT. KAI menggaungkan realisasi pengaktifan kembali jalur tersebut bersama jalur-jalur KA mati di Jawa Barat. Rencananya reaktivasi dilakukan setelah jalur kereta api Cibatu–Cikajang direaktivasi karena lahan yang masih memungkinkan dibandingkan Rancaekek–Tanjungsari dan Cikudapateuh–Ciwidey. Belum ada progres reaktivasi untuk jalur ini.

2. Gedung Uyeng
Bangunan berarsistektur Belanda ini terletak di Dusun Bojongsari tepatnya di Jalan Babakan KM 0.5 Pangandaran. Bangunan yang sudah terlihat tua ini pun terkesan Angker. Sejak tanahnya di beli oleh pengusaha Susi Puji Hastuti, bangunan ini terlihat lebih cantik dan nyaman walaupun suasana sepi masih sangat terlihat akibat dikelilingi tanah kosong yang luas, buat anda yang pernah makan di Yans Seafood Pangandaran, gedung ini terletak tepat diseberangnya. Beberapa Photografer lebih suka melakukan hunting di tempat ini. Ditempat ini juga sering dipakai Syuting film laga pada era 90-an.


3. Goa Jepang
Goa jepang terletak di Cagar Alam Pantai Pangandaran, goa yang dibangun oleh pemerintah jepang pada tahun 1941-1945 bertujuan untuk memantau atau mengawasi pendaratan pihak Belanda di Pantai Pangandaran. Setiap tanggal 17 Agustus warga Jepang yang berada di Pangandaran melakukan upacara khusus sebagai tanda penghormatan terhadap nenek moyang nya.


Gua jepang yang berada di kawasan Cagar Alam Pangandaran, terbuat dari tembok beton yang sengaja di timbun tanah sebagai benteng pertahanan tentara Dai Nippon (Jepang), dengan lubang-lubang pengintai menghadap ke arah laut, hal itu di maksudkan untuk mengawasi pendaratan dari pihak sekutu Belanda.

4. Rumah Belanda
Rumah yang ini merupakan rumah yang dibangun oleh orang Belanda saat itu, namun kini kondisi nya sudah rusak parah karena tidak terurus. Rumah yang terletak di desa Paledah Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran ini pernah menjadi tempat menginap pihak Belanda ketika akan menyebrang ke Sungai Citanduy untuk memantau perkebunan di Jawa Tengah. 


5. Situs Batu Kalde

Situs Batu Kalde merupakan sebuah struktur bangunan Hindu yang terletak di daerah Pananjung, Pangandaran. Pada tempat tersebut, ditemukan balok-balok batu, baik yang masih terkubur di dalam tanah ataupun yang berserakan di permukaan tanah. Selain itu, terdapat arca nandi, yoni, lingga, dan struktur bangunan candi yang masih tertanam di dalam tanah. Pengamatan permukaan yang dilakukan, terdapat sebuah struktur bangunan berupa balok-balok batu yang telah mengalami abrasi air laut, karena situs tersebut kerap terendam air laut di kala pasang. Hal yang menarik adalah di antara onggokan batu-batu terdapat sebuah yoni yang bagian atasnya pecah, arca nandi, dan bagian atas sebuah lapik (pedestal) bulatan cembung di atas bentuk persegi rendah, di sudut-sudutnya dihias dengan bentuk simbar sudut.


Sebenarnya masih banyak tempat-tempat dan bangun sejarah yang belum terkuak di Kabupaten Pangandaran. Semoga memberikan pengetahuan dan wawasan tentang Sejarah di Kabupaten Pangandaran.






TRADISI ADAT ISTIADAT KHAS PANGANDARAN

 1. Tradisi Hajat Laut


Hajat Laut yaitu pesta Laut (syukuran Nelayan) yang merupakan acara yang biasanya digelar oleh masyarakat pesisir, utamanya daerah pantai Selatan setiap bulan Muharam pada kamis wage menjelang jumat kliwon. Warga pesisir Pangandaran biasa menyelenggarakan hajat laut setiap bulan Syura.

acara ini dimaksudkan sebagai ucapan syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rejeki serta keselamatan terhadap para nelayan. Selain itu hajat laut juga dimaksudkan agar nelayan senantiasa diberikan keselamatan dalam mencari ikan sehari-harinya. Ada juga yang mempercayai sebagai acara untuk meminta keselamatan nelayan terhadap tokoh mitos, Dewi Roro Kidul yang dipercaya sebagai penunggu pantai selatan.

Upacara hajat laut merupakan acara ritual yang dilakukan secara turun-temurun dari generasi ke generasi untuk mengenang nenek moyang yang telah meninggal di lautan. 

Acara ini biasanya ditandai dengan dibawanya sesaji yang disimpan dalam tiga jempana yang di bawa ke tengah laut dan ditenggelamkan (dilarung). Upacara Tradisional Hajat Laut merupakan daya tarik wisata dengan nilai budaya yang sangat tinggi pada masyarakat pesisir. 

Namun seiring berjalannya waktu dan masuknya agama Islam, upacara hajat laut mengalami pergeseran makna. Jempana yang dihanyutkan atau dilarung ke laut tidak lagi berisi makanan-makanan ataupun kepala hewan ternak, tapi dibiarkan kosong, dan prosesi larung ini hanya sebagai simbolis saja. Secara leksikal, menurut kamus besar bahasa Indonesia, hajat laut artinya adalah maksud, keinginan, kehendak, kebutuhan atau keperluan.

2. Tradisi Kliwonan

Tradisi kaliwonan merupakan salah satu budaya memandikan bayi lima tahun (balita) yang diwariskan oleh orang tua dulu kepada turunannya yang hingga saat ini masih dipertahankan oleh masyarakat di Pangandaran.

Tradisi tersebut merupakan salah satu budaya yang tidak mengalami pergeseran dari mulai tatacara dan prakteknya meskipun terjadi perkembangan jaman dan prakteknya hanya dilakukan setiap hari yang jangkepnya kaliwon.

Salah satu Ibu Kaliwon, Nenek Idhe (58), asal Desa Cikalong, Kecamatan Sidamulih mengatakan, pelaku kaliwonan merupakan tradisi yang diturunkan secara estapet sehingga tradisi ini hanya bisa dilakukan oleh turunan yang leluhurnya memiliki keahlian kaliwon.

“Tradisi mandi kaliwonan balita diyakini sebagai salah satu tradisi supaya anak balita ada dalam keberkahan, keselamatan hidup, fisiknya sehat dan memiliki aura daya tarik anak,” kata Nenek Idhe.

Praktek kaliwonan yang dilakukan kepada balita dengan cara mandi menggunakan air bunga yang telah dibacakan doa sambil dipijit di bagian tubuh balita tertentu dengan membacakan dijampi-jampi.

“Air bunga untuk mandi kaliwon balita pun ada ketentuannya diantaranya ada uang recehan jaman dulu yang terbuat dari logam benggol bergambar Ratu Wihelmina dan batu alam khusus yang memiliki keramat,” tambahnya.

3. Tradisi Babarit


Di Pangandaran Babarit merupakan sebuah ritual syukuran atau hajat bumi yang dilakukukan sebagai wujud syukur dari pendapatan hasil perkebunan dan pertanian. Tradisi ini hampir punah keberadaannya.

Menelisik dalam KBBI, Babarit atau babaritan adalah suatu ritual tahunan yang lahir dari adat Suku Sunda. Prosesinya dilaksanakan setiap tahun pada hari, bulan dan tempat yang sama setiap tahun.

Biasanya prosesi Babarit dilaksanakan setiap pagi Jumat Kliwon memasuki bulan Mulu. Dahulu tradisi Babarit dilaksanakan di area persawahan atau pun kuburan leluhur.
Rangkaian acara adat tahunan yang beberapa hari atau minggu sebelumnya diawali terlebih dahulu dengan sedekah ketupat tiga hari sebelumnya. Ketua Lembaga Adat Pangandaran Erik Krisna Yudha mengatakan, acara Babarit ini sudah ada sejak abad 15 seiring keberadaan Galuh Pangauban di wilayah Ciputrapinggan di Pangandaran.

Secara literatur tradisi Babarit berawal dari sebuah kejadian di luar nalar. Ketika masyarakat sedang dilanda kekeringan dan wabah penyakit menular yang dipercaya disebabkan roh jahat. Roh jahat dianggap sudah menempati sebuah daerah yang menyebabkan berbagai penyakit ataupun wabah pada waktu itu. Sehingga masyarakat pada zaman itu melaksanakan sebuah selamatan atau syukuran meminta doa kepada Yang Maha Kuasa.

Dengan tujuan mengusir pengaruh roh jahat dan memohon untuk meminta hujan kepada Allah agar tanah tidak kekeringan lagi. Dalam perkembangannya tradisi Babarit diadakan untuk syukuran hasil bumi masyarakat dan selamatan memperingati tahun baru Islam.

Tradisi ini sarat akan makna yang terdapat pada berbagai macam makanan yang tersaji dalam ritual tersebut. Babarit juga mengandung tiga fungsi, yaitu fungsi agama, fungsi sosial dan fungsi budaya.


Minggu, 05 Maret 2023

KULINER KHAS PANGANDARAN

 Pangandaran - Pangandaran menjadi salah satu tempat wisata populer di Jawa Barat. Daerah ini terkenal dengan pantai-pantainya yang indah, air laut yang jernih, dan keindahan alam yang luar biasa.

Jika Anda sedang berkunjung ke Pangandaran, kawasan ini memiliki berbagai macam kuliner yang terkenal, terutama makanan-makanan yang menggunakan bahan dasar seafood (laut). Namun ada beberapa makanan lain yang bisa dicoba. Berikut rekomendasi kuliner di Pangandaran selain olahan seafood.
Berikut 5 kuliner yang patut anda cicipi ketika berkunjung ke Pangandaran

1. Jambal Roti


Ikan asin memang populer hampir di semua daerah yang memiliki kawasan laut. Jambal roti sangat berbeda dibandingkan ikan asin jenis lain. Asin jambal roti terbilang lebih gurih dan teksturnya seperti roti empuk. Ada banyak cara menyajikan ikan asin jambal roti tergantung selera masing-masing. malah sekarang sudah tersedia abon ikan jambal roti & berbagai masakan ikan jambal roti di restaurant dan rumah makan di sekitar pangandaran.


Untuk mendapatkan olahan asin jambal roti, wisatawan bisa meminta kepada pengelola rumah makan karena asin jambal roti beredar di banyak wilayah pantai Pangandaran.

Namun jika Anda ingin membawanya ke rumah, wisatawan bisa pergi ke pantai timur ataupun pusat belanja oleh-oleh di pantai barat. Harganya sangat terjangkau sekitar Rp 50 ribu hingga Rp 130 ribu.




2. Sate Galunggung



Sate Galunggung merupakan makanan khas legendaris di Pangandaran. Ada beberapa menu seperti sate ayam, sapi, dan kambing. Sate Galunggung berlokasi di Jalan Kidang Pananjung, Pangandaran depan kantor Telkom Pangandaran.

Sementara untuk satu porsi sate di tempat ini berkisar antara Rp 26 ribu hingga Rp 38 ribu. Sate Galunggung buka pukul 10.00-22.00 WIB.

3. Soto Ayam Jarkomi



Kuliner khas Pangandaran yang melegenda lainnya yakni soto ayam Jarkomi. Berbeda dengan soto lainnya, kuah soto ayam Jarkomi lebih gurih karena ditambah bumbu kuning yang melimpah. Selain itu soto ayam Jarkomi menggunakan daging ayam betina.

Soto Ayam Jarkomi berlokasi di Pasar Pananjung, Taman Pesona Pangandaran, atau berada di samping kantor Bappeda Pangandaran. Buka setiap hari mulai pukul 05.30-21.00 WIB. Untuk harga semangkuk Soto Ayam Jarkomi dibanderol Rp 17 ribu.

4. Pindang Gunung


Pindang adalah makanan khas Pangandaran yang paling terkenal di wilayah Jawa Barat. Pindang merupakan sup ikan. Namun ciri khasnya terdapat bumbu rempah yang melimpah. Olahan pindang gunung merupakan resep masakan para nelayan karena cara pembuatannya sangat sederhana.

Pindang gunung diolah dengan kuah kuning ditambah dengan kecombrang atau honje. Secara rasa pindang gunung lebih terasa gurih dan sedikit pedas. Ikan yang digunakan untuk membuat pindang gunung sangat beragam.

Untuk menikmati olahan ikan pindang gunung, wisatawan bisa menikmatinya diseluruh tempat rumah makan yang ada di Pangandaran. Menu ikan pindang gunung hampir tidak absen di berbagai restoran olahan seafood. Harga di setiap restoran sangat bervariatif, mulai Rp 20 ribu hingga Rp 45 ribu per porsi.

5. Nasi Liwet Jolem


Nasi Liwet Jolem khas Pangandaran merupakan masakan sederhana yaitu nasi campur jantung pisang. Resep leluhur orang tua di Pangandaran ini sampai saat ini masih eksis di rumah makan Sunda dan Seafood.

Nasi liwet Jolem memang berbeda dengan bumbu nasi liwet biasa. Nasi liwet seperti biasa hanya pakai salam, sereh, dan bawang merah serta bawang putih. Sedangkan nasi liwet jolem biasanya menggunakan jantung pisang. Namun untuk menambah citra rasa, saat ini nasi Jolem populer ditambah ikan mujair. Nasi Jolem yang paling khas terdapat di rumah makan Sunda dan Seafood di daerah Cijulang, tepatnya pantai Batukaras.




SEJARAH PANGANDARAN

 

Pada awalnya Desa Pananjung Pangandaran ini dibuka dan ditempati oleh para nelayan dari suku sunda. Penyebab pendatang lebih memilih daerah Pangandaran untuk menjadi tempat tinggal karena gelombang laut yang kecil yang membuat mudah untuk mencari ikan. Karena di Pantai Pangandaran inilah terdapat sebuah daratan yang menjorok ke laut yang sekarang menjadi cagar alam atau hutan lindung, tanjung inilah yang menghambat atau menghalangi gelombang besar untuk sampai ke pantai. Di sinilah para nelayan menjadikan tempat tersebut untuk menyimpan perahu yang dalam bahasa sundanya disebut andar setelah beberapa lama banyak berdatangan ke tempat ini dan menetap sehingga menjadi sebuah perkampungan yang disebut Pangandaran. Pangandaran berasal dari dua buah kata pangan dan daran . yang artinya pangan adalah makanan dan daran adalah pendatang. Jadi Pangandaran artinya sumber makanan para pendatang.

Lalu para sesepuh terdahulu memberi nama Desa Pananjung, karena menurut para sesepuh terdahulu di samping daerah itu terdapat tanjung di daerah inipun banyak sekali terdapat keramat-keramat di beberapa tempat. Pananjung artinya dalam bahasa sunda Pangnanjung-nanjungna ( paling subur atau paling makmur)

Pada mulanya Pananjung merupakan salah satu pusat kerajaan, sejaman dengan kerajaan Galuh Pangauban yang berpusat di Putrapinggan sekitar abad XIV M.  setelah munculnya kerajaan Pajajaran di Pakuan Bogor.  Nama rajanya adalah Prabu Anggalarang yang salah satu versi mengatakan bahwa beliau masih keturunan Prabu Haur Kuning, raja pertama kerajaan Galuh Pagauban, namun sayangnya kerajaan Pananjung ini hancur diserang oleh para Bajo (Bajak Laut) karena pihak kerajaan tidak bersedia menjual hail bumi kepada mereka, karena pada saat itu situasi rakyat sedang dalam keadaan paceklik (gagal panen).

Pada tahun 1922 pada jaman penjajahan Belanda oleh Y. Everen (Presiden Priangan) Pananjung dijadikan taman baru, pada saat melepaskan seekor banteng jantan, tiga ekor sapi betina dan beberapa ekor rusa.

Karena memiliki keanekaragaman satwa dan jenis – jenis tanaman langka, agar kelangsungan habitatnya dapat terjaga maka pada tahun 1934 Pananjung dijadikan suaka alam dan marga satwa dengan luas 530 Ha.  Pada tahun 1961 setelah ditemukannya Bunga Raflesia padma status berubah menjadi cagar alam.

Dengan meningkatnya hubungan masyarakat akan tempat rekreasi maka pada tahun 1978 sebagian kawasan tersebut seluas 37, 70 Ha dijadikan Taman Wisata.  Pada tahun 1990 dikukuhkan pula kawasan perairan di sekitarnya sebagai cagar alam laut (470,0 Ha) sehingga luas kawasan pelestarian alam seluruhnya menjadi 1000,0 Ha.  Perkembangan selanjutnya, berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. 104?KPTS-II?1993 pengusahaan wisata TWA Pananjung Pangandaran diserahkan dari Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam kepada Perum Perhutani dalam pengawasan Perum Perhutani Unit III Jawa Barat, Kesatuan Pemangkuan Hutan Ciamis, bagian Kemangkuan Hutan Pangandaran.

Menjadi Kabupaten Pangandaran


Undang-undang nomor 21 tahun 2012 mendasari lahirnya kabupaten baru (DOB) yang ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 16 November tahun 2012. Kemudian diundangkan oleh Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsudin pada tanggal 17 November tahun 2012, maka Pangandaran resmi menjadi Kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Dalam UU No. 21/2012 disebutkan, Kabupaten Pangandaran berasal dari sebagian wilayah Kabupaten Ciamis, yang terdiri dari : Kecamatan Parigi, Kecamatan Cijulang, Kecamatan Cimerak, Kecamatan Cigugur, Kecamatan Langkaplancar, Kecamatan Mangunjaya, Kecamatan Padaherang, Kecamatan Kalipucang, Kecamatan Pangandaran dan Kecamatan Sidamulih. Ibu Kota Kabupaten Pangandaran berkedudukan di Kecamatan Parigi.


Sumber : https://www.mypangandaran.com/sejarah-pangandaran

Sabtu, 18 Februari 2023

KESENIAN BUDAYA KHAS PANGANDARAN

 Selain pemandangan pantai dan wisata air lainnya, Pangandaran juga memiliki daya tarik tersendiri disudut budayanya. Ada beberapa kesenian tradisional yang sering disuguhkan saat acara tertentu di Pangandaran. Memang ada sebagian yang bukan khas dan asli Pangandaran tetapi sudah mengalami pencampuran budaya sehingga muncul sesuatu yang unik yang layak untuk kita nikmati.


1. Ronggeng Gunung

Ronggeng Gunung adalah jenis kesenian Daerah Khas dari Kabupaten Pangandaran yang masih tetap eksis dan berkembang. Kesenian yang sangat di gemari dan disukai oleh kalangan dewasa ini mempunyai kisah/cerita rakyat yakni Kesenian Ronggeng Gunung merupakan wangsit dari patih Kidang Pananjung kepada Dewi Siti Samoja yang pada waktu itu Dewi Siti sedang dirundung malang karena kekasih nya kalah di medan perang. Lirik-lirik lagu dalam Ronggeng Gunung merupakan luapan ekspresi jiwa yang sedang kasmaran terhadap kekasihnya.




Bagi masyarakat Kabupaten Pangandaran Ronggeng Gunung merupakan salah satu hiburan yang tidak sepi peminat, khususnya untuk kaum muda di Kabupaten Pangandaran. Hal ini mungkin disebabkan karena para penari Ronggeng Gunung berparas cantik-cantik yang luwes menggerakan tubuh dan jari jemari lentik sehingga menghibur penonton yang melihatnya. 

2. Kuda Lumping (Ebeg)

Banyak yang tidak mengetahui kalau Kabupaten Pangandaran juga memiliki tarian Kuda Lumping, lokasi yang bertetanggaan dengan Jawa Tengah membuat sebagian warga Kabupaten Pangandaran berbahasa Jawa. Kuda Lumping di Kabupaten Pangandaran biasanya dipertunjukan pada saat acara Khitanan bocah sekolah dasar. Kuda Lumping yang sangat digemari anak-anak dan remaja ini biasanya menyuguhkan atraksi magis, seperti kesurupan, kekebalan, tubuh terhadap pecut, beling dsb. 




Selain mempertunjukan akstrasi magic, Ebeg, nama yang lebih populer di Pangandaran juga menyajikan humor yang unik saat mereka tampil, biasanya suara-suara pemain berubah menjadi lebih kecil dan melengking sehingga membuat lucu orang yang mendengarnya.

3. Seni Kentongan

Seni kentongan merupakan seni pertunjukkan tradisional yg menggunakan alat kentongan. Seni ini terbilang cukup baru di kabupaten Pangandaran. Seni kentongan yang terbuat dari bambu dipadukan dengan alat musik gamelan dan kendang dengan cara mengkolaborasikan seni Jawa dan Sunda sehingga menjadi musik yang enak didengar dan banyak diminati wisatawan asing yang datang ke Pangandaran. Di karenakan kesenian ini terbilang baru di Kabupaten Pangandaran diharapkan pemerintah daerah mau peduli dengan kesenian yang ini dalam hal promosi dan pengembangan seni budaya di Kabupaten Pangandaran.

Kentongan Pangandaran

4. Kesenian Rengkong

Rengkong merupakan salah satu kesenian tradisional yang diwariskan oleh leluhur masyarakat Sunda. Kesenian ini dikenal dari tata cara masyarakat Sundazaman dahulu, ketika menanam padi sampai dengan menuainya dan menyimpannya di leuit (lumbung padi).

Pada saat itu, belum ada alat transportasi untuk mengangkut padi ke lumbung. Para petani menggunakan bambu sebagai alat pikul padi. Pikulan yang membawa berat beban kurang lebih 10 sampai 20 kilogram ini diikat dengan tali ijuk.Setiap berjalan, pikulan ini menghasilkan bunyi, yang dihasilkan dari pergesekan tali ijuk dengan pikulan. Dari sini kesenian rengkong bermula.

Rengkong disebut sebagai kesenian "awal dari prosesi panen". Para penari laki-laki yang membawa pikulan dari batang bambu utuh dan di kedua ujung bambu digantungkan masing-masing seikat padi. Gantungan padi tadi dibuat sedemikian rupa sehingga jika pikulan bambu digoyang-goyang akan dihasilan bunyi-bunyi berirama. Permainan gerak dan bunyi yang menjadi pertunjukan Rengkong, diiringi tetabuhan gendang dan gamelan di belakang. Tarian Rengkong tidak lepas dari kepercayaan tradisional terhadap Dewi Sri yang memang umum di kalangan para petani di Kecamatan Mangunjaya. Namun, kesenian ini sudah jarang dilakukan oleh para petani dikarenakan arus modernisasi. 

5. Wayang Golek

Asal mula wayang golek tidak diketahui secara jelas karena tidak ada keterangan lengkap, baik tertulis maupun lisan. Kehadiran wayang golek tidak dapat dipisahkan dari wayang kulit karena wayang golek merupakan perkembangan dari wayang kulit. Namun demikian, Salmun (1986) menyebutkan bahwa pada tahun 1583 Masehi Sunan Kudus membuat wayang dari kayu yang kemudian disebut wayang golek yang dapat dipentaskan pada siang hari. Sejalan dengan itu Ismunandar (1988) menyebutkan bahwa pada awal abad ke-16 Sunan Kudus membuat bangun `wayang purwo` sejumlah 70 buah dengan cerita Menak yang diiringi gamelan Salendro. Pertunjukkannya dilakukan pada siang hari. Wayang ini tidak memerlukan kelir. Bentuknya menyerupai boneka yang terbuat dari kayu (bukan dari kulit sebagaimana halnya wayang kulit). Jadi, seperti golek. Oleh karena itu, disebut sebagai wayang golek.
Tidak hanya kaya akan alam dan pantai nya saja, Kabupaten pangandaran pun kaya akan budaya dan kesenian yang belum tersentuh, salah satu yang tidak asing yakni wayang golek. Pertunjukan wayang golek di Pangandaran akan sering digelar di Panggung terbuka di wilayah Pantai Barat. 
Wayang Golek

6. Wayang Kulit

Hingga saat ini banyak Dalang Wayang kulit yang masih hidup di Pangandaran walaupun mulai memasuki usia senja, dalang-dalang ini merupakan anak para pendatang pendahulu Pangandaran yang datang dari jawa tengah, karena Pangandaran sebagain berbahasa jawa jadi Wayangkulit masih terkadang bisa disaksikan di acara-acara di Pangandaran. Namun, sesuai dengan perkembangannya wayangkulit yang ada sekarang terkadang tidak hanya menyampaikan cerita ramayana atau yang berbau kerajaan, terkadang dibubuhi humor-humor khas bahasa jawa dengan akulturasi humor tren yang ada.
Wayang Kulit

7. Sintren

Kesenian ini sebenarnya datang dari Banyumas, sebagai tetangga Kabupaten Banyumas dan Cilacap, Pangandaran juga jadi mempunyai kesenian Sintren ini, di Pangandaran biasanya bisa disaksikan saat resepsi khitanan atau perkawinan.

Sintren diperankan seorang gadis yang masih suci, dibantu oleh pawang dengan diiringi gending 6 orang. Dalam perkembangannya tari sintren sebagai hiburan budaya, kemudian dilengkapi dengan penari pendamping dan bodor (lawak).

Dalam permainan kesenian rakyat pun Dewi Lanjar berpengaruh antara lain dalam permainan Sintren, si pawang (dalang) sering mengundang Roh Dewi Lanjar untuk masuk ke dalam permainan Sintren. Bila, roh Dewi Lanjar berhasil diundang, maka penari Sintren akan terlihat lebih cantik dan membawakan tarian lebih lincah dan mempesona.

Sintren

Nah itulah semua kesenian-kesenian tradisional yang ada di Kabupaten Pangandaran, mari kita lestarikan dan jaga agar budaya lokal tidak hilang dan tetap terpelihara sebagai identitas suatu daerah.

HOTEL TER-HITS DI PANGANDARAN

1. Hotel Laut Biru

 
 Laut Biru Resort Hotel terletak di jantung kota Pangandaran. Lokasi hotel ini sangat cocok untuk Anda para perenang, bersantai dibawah kehangatan sinar matahari, dan berbagai kegiatan outdoor lainnya. Laut Biru terletak hanya 5 meter saja dari pusat rekreasi Pantai Barat. Tepatnya di Jl. E. Jaga Lautan No. 17-18, Pangandaran, Jawa Barat 46396.

  Tak hanya satu sudut, bangunan Laut Biru Resort Hotel memang terlihat elegan dengan desain modern dan cat berwarna putih. pihak hotel menyediakan beberapa tipe kamar, di antaranya Superior, Deluxe, Superior Sea View, New Family, Deluxe Sea, Superior Sea View, dan lain-lain dengan kisaran harga Rp 800.000 sampai Rp 2 jutaan per malam. 

   Untuk fasilitas luar ruangan, penginapan memiliki dua kolam renang. Salah satunya memiliki dua jenis perosotan yang sering dimanfaatkan anak-anak. Tak hanya instagenic di dalam, pemandangan luarnya juga sangat menarik. Hotel ini berada di dekat pantai dengan panorama laut, pantai, dan lahan hijau yang memukau.


2. The Arnawa Hotel




Setelah sempat berganti nama dan perbaikan fasilitas dan pelayanan, The Arnawa Hotel mampu bersaing dengan baik dalam industri perhotelan di Pangandaran. Terletak sangat dekat dengan Pasar Wisata yang merupakan sentra oleh-oleh di Pangandaran dan juga lokasi parkir utama bus Pariwisata menjadikan The Arnawa Hotel sangat mudah untuk mobilisasi anda, selain itu jarak menuju Pantai juga tidak terlalu jauh. Cukup dengan berjalan kaki sekitar 5 menit, anda sudah dapat menikmati suasana pantai dan deburan ombak pantai selatan.

Alamat Hotel : Jalan Baru Bulak Laut No.12, Pananjung, Pangandaran, Jawa Barat 46396

3. Pantai Indah Resort Hotel



Bagi anda para pemburu moment sunrise, Pantai Indah Resort Hotel sangat kami rekomendasikan karena lokasinya yang sangat dekat dengan Pantai Timur Pangandaran. Anda hanya perlu berjalan kaki beberapa langkah untuk dapat menikmati sunrise di pagi hari. Adapun untuk fasilitas yang disediakan sudah cukup lengkap, sebut saja fasilitas olah raga gym, lapangan tenis, basketball, kolam renang sudah tersedia di Pantai Indah Resort Hotel.  Alamat Hotel : Jl. Kidang Pananjung No.151, Pangandaran, Jawa Barat 46396

4. Hotel Menara Laut



Menara Laut Seaside Hotel adalah hotel yang memiliki lokasi strategis di pantai Pangandaran. Hotel ini memilki fasilitas yang akan memberi pengalaman yang berbeda dar hotel-hotel biasanya, dan anda bisa menikmati Sunset tanpa perlu pergi ke Pantai.

Alamat Hotel : Jl. Bulak Laut Pantai Barat, Pamugaran, Pananjung, Pangandaran, Jawa Barat 46396

5. Hotel Horison Palma Pangandaran



Hotel ini memiliki kolam renang outdoor dan pusat kebugaran, serta restoran di mana Anda dapat bersantap. Serta lokasi nya yang dekat sekali dengan pantai barat Pangandaran, jadi anda bisa menikmati Sunset di hotel ini

Alamat Hotel : Jl. Pantai Barat Pangandaran No.91, Pangandaran, Jawa Barat 46596

6. Krisna Beach Hotel

Sebuah hunian dengan lokasi yang strategis dan tampilan yang berbeda dilengkapi dengan fasilitas berbintang. Krisna Beach Hotel hadir untuk memanjakan para wisatawan/pengujung.


Sangat recomended Apabila anda mengadakan acara pasti akan sangat cocok dengan hotel ini karena fasilitas-fasilitas nya yang mendukung dan tempat yang strategis.

Alamat Hotel : Jl. Pantai Barat No. 21, Pananjung, Ciamis, Pangandaran, Jawa Barat 46396

sumber:https://planetpangandaran.co.id/10-hotel-terbaik-pangandaran/


WISATA IKONIK PANGANDARAN

Mendengar nama Pangandaran, sudah tentu yang terbayang adalah objek wisata berupa pantai. Padahal Pangandaran tak hanya suguhkan wisata pantai saja. Masih ada beberapa  tempat wisata Pangandaran yang bisa Anda eksplorasi.

Sejumlah tempat wisata di Kabupaten Pangandaran ini sangat layak untuk Anda kunjungi ketika berencana berlibur ke Pangandaran. Beberapa di antaranya berupa pantai, bukit hingga curug serta cagar alam yang eksotis.

Berlibur ke Pangandaran bisa menjadi keputusan yang tepat, khususnya untuk Anda yang mencintai objek wisata alam. Daftar wisata hits di Pangandaran berikut juga dapat menjadi spot healing terbaik untuk menyegarkan pikiran.

Anda tentu penasaran ada tempat wisata apa saja yang kerap menjadi destinasi favorit di Pangandaran? Ikuti informasi selengkapnya berikut ini.

1. Curug Luhur



    Pangandaran juga punya Curug Luhur yang tak kalah terkenal dengan wisata     curug di Bogor yang terbilang sangat bagus. Curug ini sangat istimewa karena     bentuknya unik. Air terjun membentuk formasi berundak-undak.

Saat debit air sedang cukup penuh, panoramanya sangat eksotis. Sebab walau berundak, air terjun ini cukup tinggi hingga puluhan meter. Cipratan airnya menciptakan garis pelangi yang mempesona.

Saat musim hujan dan saat cuaca cerah, debit airnya bagus. Warna air pada kolam alaminya juga sangat indah, yaitu hijau toska. Namun semua ini akan berubah saat musim hujan. Kolam alami di bawah curug ini tak lagi jernih.

Tapi, untuk mencapai lokasi air terjun ini Anda harus menyiapkan fisik dan mental. Sebab, dari lokasi parkir pengunjung harus berjalan kaki atau trekking sampai ke lokasi. Tapi pemandangan selama perjalanan juga indah.

2. Cagar Alam Pangandaran




Bagi pecinta alam, peneliti dan yang memiliki ketertarikan dengan hutan, kawasan Cagar Alam Pangandaran harus ada di dalam list. Cagar alam ini berada persis di sisi Pantai Pasir Putih dengan banyak pepohonan dan semak.Di dalam area hutan cagar alam ini terdapat sebuah gua dengan penampakan yang eksotis. Gua ini memiliki di bagian atasnya sehingga cahaya bisa masuk layaknya salah satu gua di tempat wisata Gunungkidul yang sudah buka,Gua Jomblang.


                                   
Selain hutan dan gua, di kawasan ini terdapat beberapa satwa,mulai dari unggas,mamalia dsb. Ada juga binatang rusa,monyet dan merak hijau yang sangat eksotis dan mempesona.

Satu hal yang sangat menarik adalah view pantai dari cagar alam ini. Apalagi saat sunset, panoramanya sungguh menakjubkan. Sedangkan ketika menuju pantai, airnya jernih dan ombaknya tenang, cocok untuk snorkeling.

3. Citumang Body Rafting




Berikutnya daftar tempat wisata ter-Hits di Pangandaran adalah Citumang Body Rafting. Biasanya, rafting itu menggunakan perahu karet dan melewati berbagai lintasan sungai berbatu.

Rafting di sini cukup berbeda karena tidak menggunakan perahu karet. Melainkan cukup memakai rompi atau jaket keselamatan. Itulah mengapa disebut body rafting. Olahraga ini sangat aman, jadi Anda tak perlu khawatir.


Cara memainkannya cukup unik. Setiap peserta akan memegang kaki [peserta lain sehingga akan terbentuk sebuah formasi. Semua peserta kemudian akan mengikuti arus sungai melewati beberapa 
spot seru. Salah satunya adalah sebuah gua.

Keseruan lainnya adalah bisa berfoto bersama saat sedang melakukan body rafting. Sebagai saran, datanglah pada saat musim kemarau sehingga airnya berwarna biru toska dan jernih.

4. Green Canyon Pangandaran




Jika di Amerika ada Grand Canyon, maka di Jawa Barat ada Green Canyon. Objek wisata alam Pangandaran ini sangat eksotis dengan air berwarna hijau dan dinding tebing yang penuh lumut.

Tebing batu ini sangat tinggi dan warna hijaunya yang ikonik sehingga wisatawan menyebutnya sebagai Green Canyon Pangandaran. Atraksi utamanya adalah menelusuri sungai dengan suguhan pemandangan yang sangat cantik.

Wisatawan akan menelusuri sungai dengan menggunakan perahu tradisional. Perahu akan berhenti di beberapa spot yang paling ciamik untuk berfoto, berenang, dan bermain air yang jernih.

Bahkan ada salah satu spot untuk terjun bebas atau melompat dari ketinggian dan jatuh ke dalam sungai. Pengunjung bisa membuat formasi tertentu seperti melingkar untuk keperluan fotografi.

5. Pantai Karang Nini




Pantai ini memiliki nama lain Coast Coral Nini. Nama ini berasal dari karakter pantai yang terdiri dari batuan karang dengan bentuk yang unik.

Pantai ini tampak indah dengan batuan karang di sekelilingnya. Pemandangan alamnya juga menakjubkan. apalagi pantai ini tidak terlalu ramai sehingga Anda bisa berfoto sepuasnya.


Menariknya adalah perjalanan menuju pantai yang sangat sejuk dan teduh. Sebab di sepanjang perjalanan Anda akan melewati hutan jati. Anginnya segar dan seolah memberikan semangat. Ada banyak spot foto instagramable juga.

Salah satunya adalah ayunan yang menghadap ke pantai. Ayunan ini terdiri dari balok kayu dan berdiri di atas batu karang. Foto di sini sangat mengesankan ketika sunset. Suasananya terkesan syahdu dan romantis.

6. Pantai Pangandaran



Pangandaran memiliki atraksi utama berupa pantai dengan garis yang sangat panjang, pasir putih, dan panorama dramatis di tiap sudutnya. Jumlah pantainya
sangat banyak dan ada Pantai Timur dan Barat Pangandaran.

Keduanya adalah Pantai Pangandaran, hanya berbeda letaknya. Di Timur, pengunjung bisa menyaksikan sunrise, sedangkan di barat bisa melihat sunset. Tapi, secara keseluruhan keduanya menawarkan pemandangan indah.

Pengunjung bisa bermain di pasirnya yang lembut atau bermain ombak di pinggir pantai. Harus tetap hati-hati jika bermai

n air karena karakter ombaknya yang cukup tinggi dan besar.

Selain bermain-main di pinggir pantai, pengunjung juga bisa bersantai dan nongkrong di beberapa tempat yang cozy. Misalnya di coffee shop atau cafe terdekat sambil menikmati secangkir kopi nikmat.

7. Pantai Batu Hiu




Destinasi wisata unggulan Pangandaran selanjutnya adalah Pantai Batu Hiu. Pantai ini memiliki ukuran cukup kecil dan pasirnya berwarna hitam. Adapun atraksi utamanya adalah formasi batunya.

Pantai eksotis ini memiliki nama batu hiu sebab ada sebuah batu yang bentuknya mirip dengan ikan hiu. Batu ini berukuran besar, panjang, dan menjorok ke arah laut.

Atraksi utama pantai ini adalah pemandangan alamnya yang sungguh menakjubkan. Spot utamanya adalah berada di atas formasi batu berupa gazebo untuk menyaksikan sunrise karena pantai menghadap ke Timur.

Pantai ini lebih cocok sebagai spot foto. Ada banyak spot foto instagramable yang bisa Anda abadikan dan bagikan ke media sosial. Misalnya foto di dekat pantai, di gazebo, di taman dengan latar golden sunrise.

8. Pantai Batu Karas




Objek wisata yang satu ini merupakan perpaduan nuansa alam antara objek wisata Pangandaran dan Batu Hiu dengan suasana alam yang tenang, gelombang laut yang bersahabat dengan pantainya yang landai membuat pengunjung kerasan tinggal di kawasan ini. Terletak di Desa Batukaras, Kecamatan Cijulang dengan jarak ± 34 km dari Pangandaran.


Pantainya yang landai dengan air laut tenang nan biru menanti Anda untuk segera berenang menikmati airnya yang segar. Anda bisa nikmati suasana tenang dengan angin sepoi-sepoi menikmati hidangan di rumah makan yang tersedia. Pandangan lepas ke ujung cakrawala memberi Anda ketenangan dan kenangan berlibur yang menyenangkan.

Layaknya Pantai Seminyak Bali, di sini pengunjung bisa melakukan surfing atau selancar. Ada beberapa spot surfing di pantai ini yang cocok untuk pemula dan ada juga yang cocok untuk peselancar berpengalaman.


Karakter ombaknya memang cukup besar dan tinggi sehingga menjadi pantai favorit para peselancar. Oleh sebab itu, ketika berkunjung ke pantai ini, akan melihat banyak peselancar yang sedang melakukan atraksi di atas ombak.

Selain ombaknya, tentu saja pantai eksotis ini juga memiliki panorama eksotis. Salah satu suguhan utamanya adalah view golden sunrise-nya yang mengagumkan dan spektakuler. Bahkan jadi salah satu yang terbaik.

9. Pantai Karapyak 



Lokasi pantai ini lebih dekat ke Pulau Nusakambangan daripada Pantai Pangandaran. Tapi keindahan dan pesonanya tidak perlu Anda ragukan.

Pantai ini memiliki pasir putih yang bersih dengan warna putih cerah. Ada batuan karang juga di sepanjang pantai. Pantai menghadap ke Selatan sehingga pengunjung bisa menikmati pemandangan sunrise dan sunset.

Jika ingin bermain di pantai ini, sebaiknya menggunakan alas kaki terutama ketika berdiri di dekat batu karang. Sebab sebagian batu karang ini tipis dan licin sehingga berpotensi untuk melukai kaki.

Ketika air surut, banyak genangan air di sekitar batuan koral. Biasanya ada banyak binatang laut seperti ikan, bintang laut, dan banyak lagi. Overall, tempat ini sangat cocok untuk menghabiskan hari libur di akhir pekan.

10. Santirah River Tubing


Daftar tempat wisata Pangandaran yang terakhir adalah Santirah River Tubing. Tidak jauh berbeda dengan river tubing lainnya, tempat wisata ini menyuguhkan keindahan alam di sekitar sungai dan atraksi menantang. Green Santirah dapat menjadi pilihan kamu dalam melakukan kegiatan river tubing maupun body rafting. Dengan menawarkan pemandangan yang sangat menakjubkan, dan juga waktu yang cukup lama.

Lokasi Green Santirah berada di alamat Desa Selasari, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Jam operasional Green Santirah dibuka setiap hari Senin hingga Minggu, mulai pukul 08.00 hingga pukul 16.00. Dengan batas waktu maksimal di sore hari pada pukul 15.30.

Santirah River Tubing juga bisa menjadi alternatif lain jika Green Canyon tutup atau terlalu ramai pengunjung. Air sungainya jernih dan dingin. Bahkan saat musim hujan sekalipun, airnya masih tetap memukau.


Pengunjung akan berpetualang dengan seorang guide menyusuri keindahan Sungai Santirah. Untuk melakukan rafting, pengunjung akan menaiki ban besar. Sambil tiduran terlentang, aliran sungai akan mendorong ban.Jika datang bersama rombongan tentu lebih seru lagi. Di titik tertentu, guide akan membiarkan wisatawan bermain dan berfoto dengan berbagai formasi unik. Misalnya dengan membuat lingkaran di atas air sungai.